Penerapan Pembelajaran yang Memerdekakan

Penulis : Triyono, S.Si Guru Matematika SMPN 3 Majalengka

Dengan adanya pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran yang sangat berarti bagi kami sebagai pendidik di SMP Negeri 3 Majalengka, bahwa mau tidak mau kami harus belajar penggunaan TIK untuk pembelajaran, kami juga harus belajar bagaimana meramu pembelajaran daring agar menjadi menarik, kami harus berdamai dengan berbagai kondisi, dan membiasakan diri dengan kondisi-kondisi darurat. Sebelumnya kami belum mengenal blended learning dituntut untuk belajar dan ahirnya memahami dan berusaha untuk menerapkannya dalam pembelajaran. 

Hal positif lainnya, sebelumnya kami alergi dengan keadaan siswa membawa perangkat pintar (hp android) karena akan berdampak negatif, maindset ini perlahan harus kami buang karena  belum selaras dengan filosofi pendidikan KHD yaitu pendidikan yang memerdekaan murid. Sekarang kami mampu berdamai dengan membangun kesepakatan belajar agar siswa bertanggung jawab dalam pengunaan smart phone di kelas agar terwujud kondisi well being di sekolah. Ternyata hal ini menyadarkan kami bahwa pembelajaran harus terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi selaras dengan perkembangan jaman sebagai mana pesan KHD bahwa pendidikan harus menuntun siswa agar optimal potensi dan keterampilan yang diharapkan dengan tidak mengabaikan kodrat tempat dan jaman  sehingga murid dapat beradaptasi dengan perkembangan abad 21. Pada saat pembelajaran full daring maka saya menerapkan pembelajaran dengan pendekatan SOLE (Self Organized Learning Environment), pembelajaran SOLE adalah tahapan pembelajaran berorientasi membangan kemandirian belajar, siswa diberikan kemerdekaan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang nyaman bagi mereka sendiri. 



Ada tiga tahapan pada pembelajara SOLE yaitu: 1) Pertanyaan (Question): Memberikan pertanyaan pemantik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat belajar murid . 2) Investigasi (Investigate): Murid membentuk kelompok secara daring, murid berkolaborasi satu dengan bantuan internet untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan sebelumnya. Setelah itu mendiskusikan secara kelompok untuk dipresentasikan dalam presentasi tatap maya. 3) Mengulas (Review): Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka terhadap pertanyaan yang diberikan secara tatap maya. Dan sebagai penutup guru memberikan penguatan dan refleksi atas pembelajaran.

Aksi nyata yang akan direncakan adalah membentuk komunitas Pengenalan AI untuk murid SMPN 3 Majalengka, adapun kegiatannya adalah mengenalkan coding sejak dini melalui aplikasi schracht, membuat game edukasi. Harapannya dengan pengenalan coding ini murid mampu beradaptasi dengan tuntutan kompetensi abad 21.

Penerapan Pembelajaran yang Memerdekakan 9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.
Share 'Penerapan Pembelajaran yang Memerdekakan' On ...

Ditulis oleh: SMP Negeri 3 Majalengka - Senin, 13 Juni 2022

2 komentar untuk "Penerapan Pembelajaran yang Memerdekakan"

  1. Paparan yang sangat menginspirasi. Terima kasih telah berbagi, Pak Tri.

    BalasHapus
  2. Luar Biasa, menginspiraai..smangat terus berkarya

    BalasHapus